Pelanggan Sampah Meminta Bupati Labuhanbatu Periksa Dinas Lingkungan Hidup

Sepindonesia.com | LABUHANBATU –Masyarakat Labuhanbatu sebagai objek retribusi pelayanan sampah Kabupaten Labuhanbatu sebagaimana dimaksud Peraturan Daerah Kabupaten Labuhanbatu Nomor 08 Tahun 2017 tentang Pengelolaan Sampah,  meminta secara tegas Kepada Bupati Labuhanbatu untuk memeriksa Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Labuhanbatu karena persoalan pengangkutan sampah warga dan sampah pelaku usaha selalu dihadapkan kepada masalah, yaitu terlambat diangkut sampe 1 Minggu sehingga sangat merugikan warga/pelaku usaha.

Salah satu pelaku usaha rumah makan yang sering dipangil dengan Pak Haji di jalan Sisingamangaraja,  mempertanyakan kepada supir truk/kernek truk, kenapa kalian lambat mengakut sampah ini sementara kami tidak terlambat bayar uang sampah,  gara – gara kalian bauk usaha rumah makan saya ini,  apanya maksud kalain ini sekarang katanya, lalu supir supir dan kernek menjawab, bagaimanalah Pak, Truk kami sering rusak, pecah ban, habis oli dan lain-lain bukannya perduli Kantor kami pak, kalau ada masalah, Bos-bos itu dikantor membilang tidak ada uang, atasi kamulah dulu, begitu-begitu aja jawabnya,  paksa jugalah kami perbaiki seadanya saja.

Belum lagi Tempat Pembuangan Sampah (TPA) diparlayuan sana hancur hancuran tak ada juga katanya uang membetuli bocor ban loader/alat berat, tapi kalau menagih setoran retribusi sampah tak mau tau harus mencapai target,  klo tidak gaji kami ditahan atau kami bisa dipecat,  ya pak kantor hanya mendesak setoran retribusi sampah tanpa mau tau, keadaan kami dilapangan, begitulah pak, kami pun lama-lama bosan dimarahi pelanggan padahal kami siapnya bekerja keras pak.

Entah sampai kapan kantor kami ini beres pak,  tak terbilang lagi pak, seharusnyakan pak, kami bekerja saja “angkut sampah, laporkan kerusakan truk dan keadaan TPA, setorkan uang retribusi yang kami tanggungjawapi”,  baru bos-bos dikantor itulah yg mengurus perbaikan itu semua, ini semua kami yang bertanggungjawab, kami aja yang berpendidikan rendah lucu melihat kantor kami sekarang ini, oo pak pak, ampunlah. Katanya.

Ketika media ini menelusuri kelapangan, terlihat truk sampah bermuatan sampah parkir di halaman Pusat Daur Ulang (PDU) Sampah 6 Unit, 1 Unit lagi rusak dan tidak memiliki ban depan sebelah kiri. media ini menggali  informasi dari penduduk yang rumahnya hanya berjarak 5 meter dari tembok PDU sampah itu,  diperoleh informasi bahwa kalau 2 truk itu sudah lama parkir,  1 berisi sampah,  1 lagi tak ada bannya sebelah,  kalau yang 4 truk berisi sampah ini sudah 4 hari ini disitu parkir  dan menimbulkan bau busuk, terganggu kami makan bang,  karena bau kali, anak2 sampe mau muntah makanya,  cocokla abang uruskan ini biar kami pun terbantu bang, kata warga setempat.

Media ini melanjutkan penelusuran ke TPA Perlayuan, terbuktilah keterangan para supir/kernek, jangan truk sampah bisa masuk, kenderaan roda 2 saja sangat sulit masuk ke dalam TPA karena jalan berlumpur dan dalam, sampah berserakan didepan pintu gerbang masuk.  Awak media ini tidak bisa masuk kedalam hanya melihat dari kejauhan 3 Unit Truk sampah terparkir bermuatan sampah. Media ini juga tidak lagi menghubungi Kepala Dinasnya dan atau pejabat di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Labuhanbatu karena jika dikontak dan di Whatshapp (WA) tidak merespon (tidak tanggap).

Warga Labuhanbatu sebagai pelanggan jasa layanan pengangkutan sampah, pada Senin (23/8/2021) meminta kepada Bupati Labuhanbatu melalui Inspektorat Kabupaten Labuhanbatu memeriksa Retribusi Sampah,  Bahan Bakar Minyak (BBM) Truk Sampah,  BBM Alat Berat di TPA,  Service/Perbaikan Truk Sampah/Alat Berat/Betor, Pembelian Ban Luar/dalam 16 Unit Truk Sampah, dan Biaya Sewa Alat Berat untuk pengelolaan TPA Perlayuan. Diduga kesemua kegiatan ini ada didalam DPA Dinas Lingkungan Hidup dan diduga tidak terkelola sebagaimana mestinya sehingga berdampak buruk terhadap penanganan sampah warga sebagai wajib retribusi pelayanan jasa angkutan sampah di Labuhanbatu, tegas pemerhati lingkungan hidup Labuhanbatu yang namanya tidak ingin disebutkan.(Red)