Sukseskan Event Kemerdekaan RI Ke-79, Ini Yang Dilakukan Travelapak
Sepindonesia.com| DEPOK – Dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ke 79 tahun, PT Travelapak Indonesia Satu, travel agent di Depok,…
Opini ditulis oleh Aturen Tarigan pada Minggu 21 Januari 2024
Sepindonesi.com | LABUHANBATU – Masyarakat Indonesia memiliki makanan utama adalah nasi sehingga kebutuhan beras untuk masyarakat Indonesia sangat besar.
Untuk memenuhi kebutuhan akan beras maka pemerintah melalui Bulog harus mengekspor beras dari luar negeri seperti negara Thailand dan negara tetangga lainnya.
Akhir – akhir ini harga beras merangkak naik dan setiap bulannya terjadi kenaikan harga, karena nasi merupakan makanan pokok masyarakat maka masyarakat juga terpaksa membeli walaupun harga beras naik terus.
Akibat kenaikan harga beras yang sangat signifikan untuk berat 10 Kg beras kualitas sedang harga di pasar mencapai Rp.156.000 per zaknya yang sebelumnya hanya Rp.110.000.
Baca Juga :
Melihat grafik kenaikan harga beras yang sangat signifikan ini pemerintah sudah seharusnya membuat program utama dalam membuka sejuta hektare lahan sawah yang melibatkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau dengan melibatkan masyarakat dengan menyediakan lahan sawah untuk dikelola oleh masyarakat.
Dengan menyediakan lahan sawah kepada masyarakat 2 Ha per keluarga maka pemerintah akan mengurangi pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan negara memiliki ketahanan pangan yang kuat sehingga dapat menjadi negara swasembada pangan.
Dinegara kita ini masih banyak lahan gambut yang dapat dikelola menjadi lahan persawahan, dan kita yakin dengan hadirnya campur tangan pemerintah atau Negara dalam menyediakan lahan dan membuat sistem irigasi maka masyarakat akan berhasil sebagai petani budidaya tanaman padi.
Pemerintah juga diharapkan segera membuat aturan atau regulasi agar lahan persawahan agar tidak dapat dialih fungsikan dan menanami tanaman keras.
Untuk wilayah Sumatera Utara banyak areal persawahan yang telah beralih fungsi menjadi perkebunan Kelapa Sawit sehingga hanya beberapa daerah saja sebagai penghasil gabah.
Negara yang maju harus dapat mandiri dalam ketahanan pangan dan juga di bidang lainnya baik sistem pertahanan, keamanan dan ekonomi.
Sebagai warga negara Indonesia kita semua berharap agar Indonesia dapat menjadi negara swasembada pangan, negara yang menjadi eksportir bukan menjadi importir seperti sekarang ini.(**)
Sepindonesia.com| DEPOK – Dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ke 79 tahun, PT Travelapak Indonesia Satu, travel agent di Depok,…
Sepindonesia.com | KARO – Sebuah tragedi memilukan terjadi di Desa Sukababo, Kecamatan Juhar, Kabupaten Karo, pada Rabu dini hari (24/07/2024)….
Sepindonesia.com | MEDAN – Pengadilan Negeri Medan (PN Medan) gelar sidang awal Praperadilan (Prapid) yang diajukan Dokter Paulus Yusnari Lian…
Sepindonesia.com | KARO – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Karo, Drs Kamperas Terkelin Purba M.Si buka acara peningkatan kualitas penyusunan Rencana…
Sepindonesia.com | LABUHANBATU – Kapolsek Bilah Hulu Polres Labuhanbatu, AKP Redi Sinulingga, didampingi Ketua Bhayangkari Ranting Bilah Hulu, Ny. Meriyam…
Sepindonesia.com | MEDAN – Tindakan oknum-oknum mafia tanah, khusus yang ingin menguasai lahan-lahan PT Perkebunan Negara (PTPN) di Sumatera Utara…
Sepindonesia.com | LABUHANBATU – Peduli olahraga, Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Labuhanbatu Hj. Ellya Rosa Siregar S.Pd.,MM, didampingi Penjabat (Pj) Kepala…