IMG_20240126_065658

INOVASI PEMBANGUNAN SANGSI SABUDKET (SANGGAR EDUKASI SENI DAN BUDAYA SONGKET) BERBASIS KEARIFAN LOKAL MASYRAKAT PESISIR PANTAI BATU BARA

IMG-20210213-WA0031

Ditulis Oleh : Dita Dwi Nursyahfitri / 180153603018
Mahasiswa Universitas Negeri Malang

Sepindonesia.com | LABUHANBATU – Indonesia adalah bangsa yang majemuk, terkenal dengan keanekaragaman dan keunikannya. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2016, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dihuni oleh 261 juta penduduk yang terdiri dari berbagai suku bangsa, yang mendiami 17.504 pulau. Masing-masing suku bangsa memiliki keanekaragaman seni budaya tersendiri.

Di setiap seni budaya tersebut terdapat nilainilai sosial yang tinggi. Namun, melihat era digitalisasi saat ini seni dan budaya mulai ditinggalkan, dimana terjadi perubahan fundamental dari evaluasi teknologi yang telah menyasar dikehidupan dan meracuni bangsa Indonesia terhadap moral akhlak dan tatakrama pergaulan anak remaja.

Bahkan sebagian dari masyarakat Indonesia malu akan seni dan kebudayaan yang merupakan jati diri atau identitas sebuah bangsa, itu terlihat pada remaja di Kabupaten Batu Bara yang mulai meninggalkan seni dan budaya songket. Seni kerajinan tenun songket merupakan tekstil tertua di Indonesia.

Tekstil ini berkembang sekitar 4000 tahun lalu di Indonesia. Namun, di era digitalisasi sekarang ini menyebabkan seni dan budaya tenun songket mulai ditinggalkan oleh generasi milenial. Terbukti dari 692 orang jumlah penduduk di Kecamatan Talawi hanya 20% para generasi muda yang berkecimpung sebagai pengrajin, itu karena perkembangan teknologi sudah meracuni pikiran para generasi melenial.

Sebab, perkara perkembangan teknologi tidak akan pernah ada habisnya, bahkan setiap Negara maju dan Negara berkembang selalu berlomba-lomba memperbaiki kebutuhan negaranya melalui teknologi yang terbarukan. Maka dari itu kami menawarkan inovasi pembangunan sangsi sabudket bagi masyarakat pesisir Batu Bara. Inovasi pembangunan sangsi sabudket adalah wadah atau tempat bernaung sejumlah seni budaya sebagai media edukasi baik pendidikan maupun latihan. Selain itu juga sebagai media hiburan bagi masyarakat Batu Bara dan peminat seni, serta sebagai tempat mengatur strategi seputar seni dan budaya tenun songket.

Sanggar Sabudket ini akan mendidik para pemuda dengan menerapkan permainan didalamnya yang disebut dengan Cycle Room Playing System. Metode ini merupakan proses belajar sambil bermain dengan mengikuti alur siklus yang sudah diberikan nomor pada setiap ruangannya. Dalam setiap ruangan terdapat langkah pembuatan tenun songket. Setiap orang harus melakukan satu siklus putaran dengan urutan yang telah dicantumkan di setiap ruangan. Pada setiap ruangan, para peserta akan langsung diajarkan proses tahapan dalam pembuatan tenunan songket.

Tahapan ini terdiri dari delapan, antara lain: 1. Ruang menorou: yaitu aktivitas menggulung benang dari gulungannya kepada gulungan kecil.

2. Ruang mengani: yaitu aktivitas menarik benang dengan diluruskan menurut bentuk yang dikendaki.

3. Ruang menggulung benang ke papan penggulung: yaitu menggulung benang ke papan penggulung dan direntang menurut bentuk papan penggulung tersebut. 4. Ruang menyosoh: yaitu menggulung benang ke papan karab.

5. Ruang memasukkan sisir: yaitu memasukkan benang lonseng ke dalam gigi
4 sisir atau sikat, sebelum dipasang ke alat tenun. Ruang menaikkan ke okik: yaitu proses menaikkan benang ke okik. 6. Ruang memungut: yaitu merancang motif yang akan disongket.

6. Ruang menenun songket: yaitu menenun songket dengan cara mengarahkan benang dengan torak ke kiri dan kanan, kemudian diketatkan dengan tinjak yang ditekan dengan kedua telapak kaki di bagian bawah penyongket. Setiap peserta harus melewati Cycle Room Playing Sistem di dalam sanggar ini. Pada metode ini, peserta diajak untuk belajar sambil bermain.

Di setiap ruangan tersebut, akan ada peran yang harus dilakukan. Nantinya mereka mengikuti siklus berdasarkan nomor yang tertera pada ruangan.Setelah itu, mereka akan diberi poin sesuai kinerja yang mereka lakukan. Poin tersebut akan dituangkan ke dalam bentuk kartu yang disebut Adaptation Card.

Konsep ini dapat kita implementasikan melalui hasil analisis Adaptation Card yang telah ditentukan. Dari hasil tersebut dapat kita lihat tingkat kecendrungan mereka, apakah mereka tipe anak yang suka mendesain bentuk dan motif, menorou, menenun, ataupun lainnya. Para peserta yang sudah kita ketahui bakatnya akan diarahkan pada ruangan belajar yang mendukung dengan talenta dari peserta., seperti anak yang suka mendesain bentuk dan motif maka metode yang tepat adalah ruang ke tujuh.

Pada ruang pertama, kedua, ketiga, dan keempat dilakukan dalam satu hari. Ini merupakan tahap awal dari Sangsi Sabudket. Ruang kelima dilakukan pada hari kedua. Tahap ini merupakan tahap klasik karena harus dilakukan oleh 2 orang penenun. Ruang keenam dilakukan pada hari ketiga. Ruang ketujuh dilakukan pada hari keempat dan ruang kedelapan dilakukan pada tahap terakhir.

Tahap ini merupakan tahapan paling rumit yang membutuhkan ketepatan, kecerdasan, dan kesabaran.
Sangsi Sabudket ini nantinya akan kami terapkan di Kabupaten Batubara Kecamatan Talawi yang merupakan daerah di kabupaten penghasil tenun songket terbanyak.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis pendidikan dan latihan bertenun di Sangsi Sabudket memberikan dampak positif pada perekonomian pemerintah kabupaten batubara terutama 1. Sebagai pusat pameran tenun songket, 2. Sebagai pusat destinasi wisata Batu Bara.

1. Sebagai pusat pameran tenun songket Berkaitan dengan komersial, sebuah kegiatan pameran diselenggarakan dengan harapan karya yang dipamerkan terjual dan mendatangkan keuntungan bagi pemilik karya atau penyelenggara pameran.

2. Sebagai pusat pariwisata industri dapat menghasilkan manfaat ekonomi yang sangat besar, baik negara, wilayah setempat yang bersangkutan, maupun bagi negara asal dari para wisatawan yang berkunjung. Salah satu bentuk dari partisipasi masyarakat indonesia itu diantaranya adalah dengan cara setiap daerah atau wilayah memajukan sektor pariwisata di daerahnya dengan memanfaatkan berbagai sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada dengan sebaik-baiknya sehingga dapat menarik para wisatawan asing untuk berkunjung dan berwisata ke daerahnya. Hal itu dapat dapat menjadikan pendapatan perekonomian dari wilayah tersebut dapat meningkat dan sejalan dengan meningkatkannya perekonomian di masing-masing wilayah Indonesia.

1. Merangsang anak lebih disiplin untuk belajar Guru tenun di Sangsi Sabudket Batu Bara ini juga senantiasa memberikan motivasi kepada anak-anak disanggar agar selalu disiplin dan tepat waktu dalam mengikuti pembelajaran tenun di Sangsi Sabudket Batu Bara menjadi lebih disiplin 6 dibandingkan dengan anak yang lainnya disekolah. Pembelajaran tenun di Sangsi Sabudket mendorong anak untuk bergaul dan bersosialisasi lebih luas. Anak memiliki banyak teman yang mendorongnya untuk berkompetisi dalam bidang prestasi.

2. Mempertajam daya ingat anak kegiatan seni khususnya seni tenun tentunya sangat berkaitan dengan daya ingat anak. Sebelum mengikuti sangsi sabudket Batu Bara anak belum bisa berkontribusi dalam melakukan suatu kegiatan dan sulit untuk mengingatnya kembali. Anak seringkali seenaknya saja dalam melakukan sesuatu dan kurang semangat dalam segala hal. Namun, setelah anak mendapatkan pendidikan di Sangsi Sabudket, daya ingat anak menjadi lebih tajam, anak lebih ceria, semangat melakukan aktifitasnya sehari-hari, maupun dirumah.

3. Tidak individualistis Banyak perkembangan kepribadian yang dapat diperoleh melalui pembelajaran seni bertenun. Diantaranya adalah mengembangkan rasa kebersamaan, bersosialisasi dan menghindarkan anak dari sikap egois atau individualistis. Dalam proses pembelajaran seni bertenun, anak-anak di sangsi sabudket diajarkan rasa kebersamaan melalui belajar secara berkelompok. Selama anak mengikuti pembelajaran di sangsi sabudket, anak yang pendiam dan sulit untuk bersosialisasi dengan teman-temannya secara bertahap mengalami perubahan yang sangat signifikan.

Seni dan budaya kita yang selama ini hanya dipandang sebelah mata juga memiliki keunikan yang mampu membanggakan bangsa Indonesia. Tahap selanjutnya adalah tugas pemerintah Republik Indonesia, melalui Departemen Perindustrian dan Perdagangan (Deperindag) membentuk organisasi nasional yang dinamakan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) tingkat provinsi dan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) tingkat Kabupaten untuk terus memberikan pelayanan berupa sarana dan prasarana pendukung untuk pembangunan SANGSI SABUD ini.

Sudah sepatutnya pemerintah harus peduli, melepaskan seni dan budaya dari pasangan rantai yang merusak mimpi bangsa.Sistem ini akan dijalankan oleh masyarakat, para seniman tenun dan pemuda dalam menjaga kearifan lokal kabupaten Batu Bara.

7. Layaknya kota-kota canggih yang ada di negara maju sekarang, Indonesia mampu menerapkan Konsep Culture City dengan menggunakan SANGSI SABUDKET. Dengan mengendalikan semua pendidikan budaya yang ingin kita kendalikan dimana saja dan kapan saja, maka Sangsi Sabudket adalah solusinya. Sehingga inovasi dari Sangsi Sabudket Beban Pemerintah akan terkurangi. Pada tahun 2045 Kemerdekaan Indonesia, kecanggihan teknologi akan tercapai, kesejahteraan masyarakat tercapai, pertumbuhan ekonomi juga meningkat dan pemerataan masyarakat Culture City juga akan tercapai, sehingga disaat itulah masyarakat akan merasakan massa keemasannya Indonesia.

Oleh karena itu, pembuatan Sanggar Edukasi Seni dan Budaya Songket merupakan salah satu upaya dan kontribusi anak bangsa untuk mempercepat pertumbuhan Ekonomi, meningkatkan hubungan sosial kekeluargaan dan mempersiapkan negara ini menuju Indonesia Emas 2045.(Red/5)

pt sep gambar

Ipda DR.Iskandar Muda Sipayung,SH.MH Melaksanakan Tugas Dengan Sepenuh Hati

Sepindonesia.com | LABUHANBATU – Personil Polres Labuhanbatu Ipda DR Iskandar Muda Sipayung,SH.MH melaksanakan perintah Kapolres Labuhanbatu AKBP DR. Benhard L…

Read More...

Personil Polres Labuhanbatu Sukses Melaksanakan Tugas Di Pelabuhan Tanjung Sarang Elang

Sepindonesia.com  | LABUHANBATU – Desa Tanjung Sarang Elang Kecamatan Panai Hulu Kabupaten Labuhanbatu menjadi saksi penutupan kegiatan di Pos Terpadu…

Read More...

Kasat Lantas Labuhanbatu Tertangkap Kamera Dorong Mobil Yang Mogok

Sepindonesia.com| LABUHANBATU – Arus balik pasca perayaan Idul Fitri 1445 H/2024 M, tepatnya di sekitar Jl. Sisingamangaraja Rantauprapat depan Suzuya…

Read More...

Judi Tembak Ikan Mulai Marak di Wilkum Polsek Medan Barat

Sepindonesia.com | MEDAN – Luar Biasa!!, Judi tembak ikan di Wilayah Hukum Polsek Medan Barat mulai marak beroperasi, diantaranya bertempat…

Read More...

Arus Balik Lebaran Di Labuhanbatu Utara Lancar

$epindonesia.com | LABUHANBATU – Arus balik Lebaran 2024 masih terlihat ramai di Jalan Lintas Sumatera Utara, khususnya di wilayah Labuhanbatu…

Read More...

Demi Kenyamanan Pemudik, Kasat Lantas Polres Labuhanbatu Turun Langsung 

Sepindonesia.com | LABUHANBATU –  Pos Yan 3 Kampung Pajak Polres Labuhanbatu Melaksanakan Pengamanan arus Lalu Lintas di Kampung Pajak Kec….

Read More...

Hari pertama kerja,Plt Bupati Labuhanbatu Lakukan  Sidak 

Sepindonesia.com | LABUHANBATU – Pasca libur panjang lebaran Idul Fitri 1445/H, Plt. Bupati Labuhanbatu Hj. Ellya Rosa Siregar, S.Pd, MM,…

Read More...

Polsek Panai Hilir Polres Labuhanbatu Ringkus Pengedar Sabu

Sepindonesia.com| LABUHANBATU – Kanit Reskrim Polsek Panai Hilir IPDA DP. Samosir.S.sos bersama Tim Opsnalnya berhasil meringkus pelaku penjual Narkotika jenis…

Read More...

Sejumlah Elemen Pejuang Rakyat Akan Demo Jilid ll Di Polres Labuhanbatu

Sepindonesia.com | LABUHANBATU – Pemilik Koran Pindo Merdeka dan beberapa petinggi LSM dan Al Mawar yang juga aktivis Labuhanbatu menggelar…

Read More...