Sepindinesia.com | LABUHANBATU – Petani Kelapa Sawit mulai resah dengan adanya informasi bahwa sebagian besar Pabrik Kelapa Sawit (PKS) tidak menerima Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit milik Petani.
Hal ini disampaikan beberapa petani Kelapa Sawit di Wilayah Labuhanbatu Sumatera Utara dan Riau kepada awak Media ini pada Senin (16/5/2022).
R. Sinambela Warga Kecamatan Bilah Bilah Hulu menyampaikan bahwa TBS Kelapa Sawit miliknya yang di jual ke Ramp ( Pengumpul – red) sampai dua hari baru dibongkar.
Ibu IM Tarigan (50) menyebutkan bahwa sebagian besar Pabrik Kelapa Sawit di Kabupaten Labuhanbatu di informasikan di tutup terutama Pabrik Grup Wilmar.
Baca Juga :
Buruh Apresiasi Polri, Mayday Fiesta Di GBK Berjalan Lancar
Harga Pupuk Melambung, Kelapa Sawit Anjlok, Petani Galau
Bupati Labuhanbatu Anjurkan Agar Perusahaan Kelapa Sawit Memiliki Sertifikat ISPO
Menurut IM Tarigan menyampaikan kalau sebagian besar Pabrik Kelapa Sawit tidak menerima Buah Kelapa Sawit milik Petani maka akan terjadi penumpukan di PKS dan Ramp (Pengumpul) yang masih menerima buah Kelapa Sawit Milik Petani.
Akibat dari tindakan management PKS ini bukan hanya meresahkan para petani Kelapa Sawit juga meresahkan tenaga buruh bongkar muat karena akan kehilangan pekerjaan.
Diharapkan kepada Pemerintah agar segera mengambil langkah dan kebijakan untuk dapat mengurangi keresahan masyarakat, jelas IM Tarigan.
Untuk di daerah Provinsi Riau karena sebagian besar Pabrik tidak menerima Buah Kelapa Sawit Masyarakat sehingga pengepul menyampaikan kepada masyarakat agar untuk sementara tidak memanen Kelapa Sawit karena tidak ada tempat penjualan atau pabrik yang menerima.
Sudah tiga hari ini sawit masyarakat di Provinsi Riau tidak dipanen sehingga hal ini akan menambah kerugian masyarakat petani Kelapa Sawit.(Red)