Opini ditulis oleh : HM Affan Rangkuti, Ketua GTPA BNPT RI)
Sepindonesia.com | JAKARTA – Bersumber dari media tentang promo miras Holywings telah ditetapkan enam tersangka:
- Pria berinisial EJD (27) selaku creative director Holywings
- Perempuan berinisial NDP (36), selaku head team promotion
- Pria berinisial DAD (27), pembuat desain virtual
- Perempuan berinisial EA (22), tim admin media sosial
- Perempuan berinisial AAB (25), selaku socmed officer
- Perempuan berinisial AAM (25) selaku admin tim promo.
Baca Juga :
Korban Pupuk NPK Lang Mas Melapor Ke Polres Labuhanbatu
Distributor Pupuk NPK Lang Mas Coba Kelabuhi Konsumen
Camat Medan Timur Melaksanakan Gotong Royong Bersama Masyarakat
Setiap aktivitas yang melawan hukum tentu wajib mempertanggungjawabkannya dan pengadilan adalah tempat mengujinya.
Saya kurang tertarik dengan perbuatan dugaan melawan hukum atas peristiwa promo miras Holywings tersebut. Bagi saya sebagai umat Islam peristiwa ini menjadi potret untuk menjadi lebih baik dan lebih baik lagi dalam berinteraksi.
Menarik bagi saya adalah tentang usia. Usia mereka yang menjadi tersangka itu adalah Generasi Y atau Generasi Milenial bertahun kelahiran 1981-1996.
Saya tidak tahu apa agama mereka. Terlepas dari itu, yang menjadi pertanyaan menarik bagi saya adalah, apakah ketercukupan pengetahuan mereka tentang agama saat bersekolah di zamannya sudah benar-benar tercukupi? Generasi Milenial, apalagi generas Z butuh solusi bukan kecaman dan terus kecaman ketika mereka tak diboboti dengan cukup atas etika, moral dan akhlak. Boleh jadi kecaman hanya menjadi sesuatu yang sangat memuakkan bagi generasi ini.
Mereka generasi cerdas, diyakini mereka pasti melihat, membaca, mendengar bagaimana narasi yang ada saat ini di media sosial dan akhirnya menilai. Kalau saya boleh mengusulkan kepada Bapak Kapolri, tersangka peristiwa promo miras Holywings ini jangan hanya dilakukan pendalaman pada delik, tapi didalami juga unsur pandangan para Generasi Milenial tersebut tentang makna etika, moral dan akhlak dalam lintas hubungan sosial kemasyarakatan.
Saya kira ini penting, agar para generasi muda kita menjadi generasi yang tak cukup hanya cerdas, tapi generasi yang beretika, santun dan bermartabat ditengah tebaran narasi tak patut di media sosial yang terus merebak beberapa tahun belakangan ini.
