Langkah Kecil Ranto dan Satian, Menggerakkan Hati Polri di Lampung
Foto : Kapolres Lampung Tengah AKBP Alsyahendra bersama jajaran Pejabat Utama datang membawa harapan dalam bentuk bantuan sembako, perlengkapan sekolah,…
Foto, proses persidangan dalam agenda mendengarkan keterangan saksi dalam perkara pembunuhan oknum dosen Rusman Maralen Situngkir
Sepindonesia.com | MEDAN – Keterangan 4 saksi kunci dalam perkara dugaan pembunuhan oknum dosen, Tiromsi Sitanggang terhadap suaminya, Rusman Maralen Situngkir perlahan mulai membuka tabir kematian korban. Dari keterangan para saksi diketahui bahwa saat kejadian salah seorang saksi ada mendengarkan suara rintihan orang minta tolong dari dalam kamar korban. Sedangkan keterangan saksi lainnya, Nike mengakui kalau hubungan antara terdakwa, Tiromsi Sitanggang dengan suaminya, Rusli Maralen Situngkir tidak harmonis atau sering cekcok.
“Dalam pembacaan dakwaan sebelumnya disebutkan bahwa hubungan korban dan terdakwa tidak harmonis dan hari ini hal itu bisa dibuktikan JPU setelah mendengar langsung keterangan dari salah seorang saksi, Nike yang bekerja sebagai pegawai administrasi di Kantor Notaris milik terdakwa. Bahkan menurut saksi, korban sering diberi makan nasi basi. Terdakwa juga memanggil korban dengan sebutan predator,”ungkap Pengacara Korban, Ojahan Sinurat, SH pada wartawan, Rabu (9/4) di Medan.
Lebih jauh, menurut Ojahan Sinurat, terdakwa juga dinilai ngawur dan lari dari substansi perkara saat meminta kepada Majelis Hakim untuk menahan saksi, Ucok karena dinilai memberikan keterangan yang tidak benar. “Permintaan terdakwa untuk menahan saksi itu sudah ngawur. Kalau memang terdakwa merasa keberatan dengan keterangan yang disampaikan oleh saksi terdakwa kan bisa mengajukan saksi meringankan nantinya,”ungkapnya.
Baca Juga :
Dan tidak ada kewajiban hukum bagi saksi, ketika mendengar suara rintihan orang minta tolong untuk menolong orang tersebut.
Saksi Surya Bakti alias Ucok dalam keterangannya, ada 4 kali mendengar suara rintihan minta tolong, dan pada saat jeritan minta tolong ke-4 ada juga suara bisik-bisak tapi lebih kuat jeritan minta tolong suara korban. Saksi dapat memastikan suara minta minta tolong itu adalah suara korban. Karena sekali 3 hari korban datang ke belakang tempat saksi kerja.
Keterangan saksi lainnya, Charles Robinson Ritonga, Humas RS Advent menerangkan, pertama sekali saat melihat korban diantar ke RS, ia meragukan meragukan kalau itu korban kecelakaan. Karena tidak ada bekas pasir-pasir jalanan di bagian tubuh korban. Guna memastikan saksi, Charles kemudian menghubungi petugas unit Lantas Polsek Helvetia untuk cek ke lokasi kejadian. “Dari keterangan personel unit Lantas yang sudah melakukan cek lokasi kejadian dieperolah informasi bahwa tidak ada indikasi kecelakaan di lokasi tersebut,”ungkapnya.
Ojahan Sinurat berharap, agar kedepannya Majelis Hakim yang memimpin jalannya persidangan ini tetap. Agar perkara ini bisa diikuti secara utuh. Sebab kalau ada pergantian Majelis Hakim bisa merepotkan karena ini perkara serius dan menyita perhatian publik. (Tim Investigasi)
Foto : Kapolres Lampung Tengah AKBP Alsyahendra bersama jajaran Pejabat Utama datang membawa harapan dalam bentuk bantuan sembako, perlengkapan sekolah,…
Foto : Polda Metro Jaya melaksanakan Press rilis atas pengungkapan tindak pidana pencucian uang. Sepindonesia.com | JAKARTA – Polda Metro…
Foto : Panglima Kodam I/Bukit Barisan, Mayjen TNI Rio Firdianto, menerima kunjungan kehormatan Atase Darat Singapura di Jakarta. Sepindonesia.com |…
Foto : Tersangka Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkotika berinisial H alias Sihen (29). Sepindonesia.com | LABUHANBATU – Tim Opsnal Satres Narkoba…
Foto : Tersangka Pengedar Narkotika jenis Sabu inisial MT alias Yopi (35). Sepindonesia.com | LABUHANBATU – Satuan Reserse Narkoba (Satres…
Foto : Kodam I/Bukit Barisan meberikan anak sekolah makanan bergizi gratis. Sepindonesia.com | MEDAN – Kodam I/Bukit Barisan terus menunjukkan…