Polres Tanah Karo Amankan 5 Sepeda Motor Diduga Terlibat Balap Liar
Sepindonesia.com| KARO – Polres Tanah Karo terus memperkuat komitmennya dalam memberantas aksi balap liar. Pada Minggu (6/10/2024), personel gabungan Polres…
Sepindonesia.com | MEDAN – Akademisi Universitas Sumatera Utara, Roy Fachraby Ginting merasa prihatin dengan kondisi Pemilihan kepala daerah atau Pilkada 2024 melawan kotak kosong.
Karena hal ini merupakan bukti kemunduran demokrasi kita yang semakin memprihatinkan dan rakyat merasa demokrasi ini sebuah permainan elit yang memiliki akses politik dan pemilik modal. Hal ini dijelaskannya di kampus USU, Jalan Dr Mansyur, kota Medan, Sumatera Utara, Senin (02/09/2024) pagi.
Melihat masyarakat yang sangat ramai membicarakan dan menjadi perbincangan hangat saat ini dalam menghadapi proses Pilkada yang semakin dekat. Maraknya fenomena kotak kosong dalam Pemilihan Kepala Daerah dinilai mencerminkan kemunduran demokrasi, karena masyarakat dikondisikan untuk menghadapi pilihan yang tidak ideal, pungkasnya.
Dosen Hukum Bisnis Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU ini menambahkan, saat ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) mencatat ada 43 daerah dengan pasangan calon tunggal kepala daerah hingga akhir Agustus 2024 yang lalu. Itu artinya, mereka berpeluang melawan kotak kosong. Untuk itu, KPU memperpanjang masa pendaftaran bakal calon kepala daerah untuk 43 daerah hingga 2-4 September 2024 untuk membuka peluang munculnya bakal calon pasangan baru.
Roy Fachraby mengatakan Pilkada kali ini diduga akan menjadi pemilihan dengan jumlah kotak kosong terbanyak sepanjang sejarah demokrasi di Indonesia apabila tidak ada partai politik yang mengalihkan dukungannya pada masa perpanjangan itu.
Hal ini tentu sebuah bukti kemunduran demokrasi karena kompetisinya dihilangkan. Yang seharusnya masyarakat bisa melihat adu gagasan, menjadi tidak ada. Ibarat kata mau menang secara cepat saja karena tren menunjukkan calon tunggal sering menang. Jadi, ya sudah, diborong saja partai itu semua dalam satu perahu besar. Sudah barang tentu hal ini bukan tiket kosong, pasti ada yang ditransaksikan dan secara politik dan itu akan kelihatan setelah kepala daerahnya terpilih, ucapnya.
Fenomena kotak kosong dapat membuat perhelatan pilkada hanya akan menjadi semacam formalitas bagi masyarakat. Hal ini mulai muncul pada tahun 2015 dan makin marak terjadi di setiap penyelenggaraan pilkada serentak, padahal, hadirnya hanya satu pasangan calon atau paslon tunggal dalam pilkada dapat mengancam demokrasi dengan apatisnya masyarakat untuk ikut memilih dan berpartisipasi dalam Pemilihan Kepala Daerah.
Tidak jarang kita temukan lahirnya sikap apatis warga masyarakat untuk ikut Pilkada, karena berasumsi bahwa pemilik modal yang akan menang dalam pertarungan.
Pilkada melawan kotak kosong merupakan wujud dari lemahnya daya saing dan ketidakberanian melakukan kompetisi dalam pertarungan. Lawan dikalahkan sebelum maju dalam pertempuran.
Pertarungan yang sejati adalah saat ada lawan yang ada di hadapan, sehingga bila kemenangan yang diraih, atau kekalahan yang didapat, semua merupakan wujud ketangguhan dan keberanian yang sebenarnya. Melihat kasus Pilkada lawan kotak kosong ini adalah kesalahan partai yang gagal melakukan kaderisasi di satu pihak, dan di lain pihak telah terjadi krisis kepemimpinan di daerah.
Partai yang seharusnya menyiapkan calon-calon pemimpin, partai terkesan hanya digunakan untuk kepentingan hal-hal yang sifatnya pragmatis oleh para elitenya, yang tidak menutup kemungkinan enggak lepas pula dari adanya konflik elite.
Melihat penyebab utama dari fenomena ini adalah sistem politik yang tidak berfungsi dengan baik.
Dalam demokrasi, transisi kekuasaan dilakukan melalui mekanisme elektoral yang melibatkan partai politik sebagai instrumen utama untuk rekrutmen dan seleksi kepemimpinan, termasuk dalam pilkada. Regulasi ambang batas pencalonan yang tinggi juga faktor yang turut berpengaruh walaupun sudah ada keputusan MK yang terbaru, tutup Roy Fachraby Ginting.
(Jhonranes Tarigan)
Sepindonesia.com| KARO – Polres Tanah Karo terus memperkuat komitmennya dalam memberantas aksi balap liar. Pada Minggu (6/10/2024), personel gabungan Polres…
Sepindonesia.com | LANGKAT – Perayaan HUT Tentara Nasional Indonesia (TNI) ke-79 di Kabupaten Langkat berlangsung dengan meriah dan penuh kebersamaan….
Sepindonesia.com | MEDAN – Pemuda Peduli Penegak Hukum (PPPH) Melakukan aksi Unjukrasa di depan Polda Sumut pada Kamis 26 September…
Sepindonesia.com | KARO – Guna menekan dan mengantisipasi meningkatnya angka kejahatan, Polres Tanah Karomenggelar razia gabungan di depan Mapolres Tanah…
Sepindonesia.com | KARO – Kegiatan Fun Run/ lari santai berlangsung dengan aman dan tertib berkat pengamanan dari jajaran Polsek Simpang…
Sepindonesia|LABUHANBATU –Warga Dusun Tangkahan Pasir Desa Sei Tarolat Kecamatan Bilah Hilir Labuhanbatu dikabarkan hilang, seorang wanita ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan….
Sepindonesia.com | SIMALUNGUN – Wujud Sinergitas TNI-Polri terus terjalin erat di berbagai daerah, termasuk di Kabupaten Simalungun. Wujud nyata…
Sepindonesia.com | TANJUNG BALAI – Dalam rangka mempererat tali silaturahmi dan soliditas antara TNI-Polri, Polres Tanjungbalai memberikan kejutan istimewa…