Kepsek SMP Negeri 3 Bilah Hulu Berbagi Takjil Bersama Guru dan Murid
Foto, Guru dan Murid SMP Negeri 3 Bilah Hulu berbagi takjil Sepindonesia.com| LABUHANBATU – Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri…
Ditulis oleh Aturen Tarigan pada Senin 22 Juli 2024
Sepindonesia.com | LABUHANBATU – Kebijakan pertamina mengurangi pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) Solar akan merugikan bagi masyarakat dan menambah kesusahan masyarakat.
Pengurangan pasokan BBM ini sudah berlangsung selama 3 bulan dan hasil pantauan awak media ini hampir di setiap daerah di Sumatera terjadi kelangkaan BBM khususnya BBM Solar bersubsidi.
Beberapa pengusaha stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) saat dikonfirmasi awak media ini menyampaikan bahwa kelangkaan BBM Solar bersubsidi dikarenakan pihak Pertamina mengurangi pasokan yang biasanya 24 ton per hari dikurangi menjadi 16 ton perhari, jelas pengusaha SPBU yang tidak mau namanya dituliskan.
Baca Juga :
Asisten lll Tekankan Pentingnya Sistem Keamanan Yang Berbasis Elektronik
Pihak pendistribusian BBM Solar bersubsidi saat ditemui awak media ini menyampaikan bahwa pengurangan pendistribusian BBM Solar karena menyesuaikan kuota tahun 2024 agar dapat bertahan sampai akhir bulan desember 2024, ucapnya.
Akibat dari kelangkaan BBM Solar bersubsidi ini mengakibatkan terjadi keterlambatan pendistribusian bahan – bahan kebutuhan pokok.
Sopir truk angkutan bahan – bahan kebutuhan pokok Iwan saat dikonfirmasi awak media ini pada Senin (22/7/2024) menyampaikan bahwa selama BBM Solar subsidi langka, pengiriman barang terjadi keterlambatan kadang mencapai 2 hari dari waktu normalnya, hal ini disebabkan oleh langkanya BBM Solar Subsidi, dan kami sering berhenti berjam – jam di SPBU menunggu BBM Solar masuk.
Akibat dari kesusahan mendapatkan BBM Solar, maka uang jalan kami pun harus ditambah, semakin lama kami di perjalanan maka semakin banyak uang keluar kami, jelas Iwan.
Akibat dari kebijakan Pertamina mengurangi pasokan BBM Solar bersubsidi akan berdampak pada kenaikan harga barang – barang kebutuhan pokok mengingat bertambahnya biaya / ongkos angkut untuk pendistribusian barang.
Dampak dari kebijakan Pertamina ini akan merugikan dan menambah kesusahan masyarakat dimana efek dari kenaikan BBM sebelumnya belum normal ditambah lagi dengan kelangkaan BBM Solar bersubsidi.
Masyarakat berharap agar pemerintah dapat segera menormalkan pasokan BBM Solar bersubsidi agar dapat mencegah kenaikan bahan – bahan kebutuhan pokok dan juga mengurangi kemacetan jalan akibat antrian BBM. (**)
Foto, Guru dan Murid SMP Negeri 3 Bilah Hulu berbagi takjil Sepindonesia.com| LABUHANBATU – Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri…
Foto, Pimpinan Anak Cabang (PAC) (Pimpinan Anak Cabang) Gerindra Kecamatan Sei Balai Sepindonesia.com | BATU BARA – Pimpinan Anak Cabang …
Foto, pengurus Kadin periode 2024-2025 Sepindonesia.com | JAKARTA – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Novyan Bakrie…
Sepindonesia.com | JAKARTA – Ditobvit Polda Metro Jaya bersama komunitas Pemuda Pemudi Pecinta Polri menggelar aksi berbagi makan sahur…
Sepindonesia.com | JAKARTA – Perum BULOG berhasil mencapai angka serapan gabah kering panen dan beras sebesar sebanyak 300.000 ton…
Sepindonesia.com | BATAM – Polda Kepri mengalami mutasi personel yang terdiri dari perwira pertama (Pama) dan bintara. Mutasi ini…
Foto, Kapolda Kepri, Irjen. Pol. Asep Safrudin, S.I.K., M.H. Sepindonesia.com | BATAM – Kapolda Kepri, Irjen. Pol. Asep Safrudin, S.I.K.,…
Sepindonesia.com | KARO – Pengurus Dewan Pimpinan Cabang Persatuan Wartawan Duta Pena Indonesia (DPC PWDPI), melaporkan berkas kepengurusan PWDPI…