Uang Rp.1 Juta Telah Dibayar Warga, PLN Tidak Juga Terpasang 

Sepindonesia.com| LABUHANBATU – Belasan kepala keluarga (KK) Sei Nibung Dusun Cinta Karya yang merupakan kampung tua di Desa Selat Besar Kecamatan Bilah Hilir Kabupaten Labuhanbatu Provinsi Sumatera Utara, pantas merasa kecewa.

Pasalnya belasan warga dimaksud telah membayar masing-masing Rp. 1.000.000, (satu juta rupiah) per KK guna membantu memasukkan arus listrik sekaligus meteran dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) dua tahun yang lalu, kepada Wakil Ketua Badan Perwakilan Desa (BPD) setempat serta disaksikan Kepala Dusun (Kadus) kala itu, namun hingga kini tak kunjung tiba.

Kekecewaan belasan warga itu pun bertambah disebabkan hingga kini tidak ada tanda-tanda akan masuknya arus listrik seperti yang diharapkan, semisal berupa pendirian tiang listrik satu titik pun, mendata warga yang menjadi pelanggan PLN yang baru.

Akhirnya belasan warga itupun mengadukan permasalahan yang dialaminya kepada Pejabat (PJ) Kepala Desa Selat Besar, Syamsul Choir Nasution, Senin (9/10/2023) siang.

Baca Juga :

Polres Labuhanbatu Kembali Menangkap Penjual Sabu Di Padang Bulan 

Peredaran Narkoba Masih Marak Di Wilkum Polsek Panai Tengah

PJ Kepala Desa Selat Besar, Syamsul Choir Nasution diruang kerjanya didampingi Sekretaris Desa (Sekdes) Sakinam, wakil ketua BPD Siongli Siahaan dan Kadus Adfendi Aritonang, menerima, mendata sekaligus melakukan musyawarah dengan lima perwakilan warga masing-masing Parman Situmorang, Mangapul Simbolon, Romo Sinulingga, Tondi Sianturi dan Luhut Nainggolan, sementara sebagian warga yang sudah membayar namun tidak ikut serta masing-masing adalah Oktober Pasaribu, Lamhot Sianturi, Roni Pasaribu, Nurmaida Boru Manurung, Hety Sianturi, Rasdin Sinaga Ahmat Pakpahan, Lamhot Nainggolan, Ramot Sibarani, Robet Sibarani dan Fredi Gultom, kesemuanya berjumlah 16 KK.

Dalam musyawarah tersebut, PJ Kepala Desa Selat Besar berharap pihaknya bukanlah lembaga pemutus, namun berupaya menampung aspirasi guna diteruskan kepada pihak yang bersangkutan. “Aspirasinya ditampung, terkait memasukkan arus PLN akan diupayakan,”terang Syamsul Choir Nasution.

Diruangan kepala desa, Parman Situmorang mengatakan kala itu diadakan musyawarah, dimana kesimpulannya setiap KK membayar Rp. 1.000.000, (satu juta) rupiah, tetapi ada juga yang membayar Rp. 500.000, (lima ratus ribu rupiah) untuk memasukkan arus listrik, dan sudah lebih dari satu setengah tahun atau mungkin dua tahun tidak jelas kabar beritanya. “16 KK sudah bayar, tetapi hasilnya tak jelas adanya, yang ngutip BPD disaaksikan Kadus, pegawai PLN,” ungkap Parman Situmorang kesal diamini Mangapul Simbolon dan lainnya.

Wakil Ketua BPD Ongli Siahaan yang menerima uang dari warga didampingi Kadus Adfendi Aritonang kepada kepala desa menerangkan sebelum digelar musyawarah, seseorang datang kepadanya, warga Desa Tanjung Haloban, Parluhutan Marpaung menawarkan dimana pihaknya mampu mengurus dan memasukkan arus PLN kedaerah dimaksud, pertemuan itupun dihadiri staf PLN serta kemudian dilakukan musyawarah dan uang pun dikutip berjumlah Rp. 9 Juta lebih.

Lebih jauh diungkapkan Ongli Siahaan, pihaknya memberikan uang sebesar Rp. 9 juta ke Parluhutan Marpaung sebagai uang pengurusan dimana janjinya akan diurus oleh Kennedy Manurung di Medan. “Saya serahkan uang pengurusan itu ke Parluhutan Marpaung, sisanya biaya operasional kami,” terang Ongli Siahaan diamini Kadus Adfendi Aritonang.

Menanggapi hal tersebut, PJ Kepala Desa Besar Syamsul Choir Nasution mengatakan pihaknya akan mengundang penerima uang sebanyak Rp. 9 juta itu dalam waktu dekat, sehingga apa dan bagaimana jawabannya akan diketahui kemudian, sekaligus akan dibuatkan permohonan kepada PLN agar arus dapat dinikmati warga disana. “Akan diundang penerima uang, juga akan dibuatkan permohonan pelanggan PLN yang baru,” ungkap Syamsul diamini yang hadir.

Salah seorang petugas Unit Layanan Pelanggan (ULP) Labuhanbilik kala itu hadir dalam musyawarah, Hotmando Sipayung ketika dikonfirmasi melalui selularnya (9/10) kepada wartawan mengatakan pihaknya hadir hanya sebatas melakukan survey sekaligus melakukan pendataan. “Kita hanya survei dan mendata, habis itu pulang,Pak,” pungkas Hotmando Sipayung.

Manager PLN Labuhanbilik Elis Pahala Nainggolan, menanggapi hal tersebut diatas kepada wartawan melalui chatingan WhattsApp, (9/10) mengatakan pihaknya tidak mengurusi uang, hanya mengusulkan keatas, kemudian bila sudah terbangun jaringan maka silahkan mendaftar. “Kita tidak urusi uang, kala jaringan terbangun silahkan daftar,” ujar Elis Pahala Nainggolan mengakhiri.

(Sofyan Ritonga)