Sat Brimob Polda Kalteng Latihan Beladiri Eskrima
Sepindonesia.com | PALANGKA RAYA – Personel Satuan Brimob (Satbrimob) Polda Kalimantan Tengah (Kalteng) Batalyon A Pelopor melaksanakan latihan beladiri Eskrima…
Sepindonesia.com | MEDAN – Media sosial dihebohkan atas viralnya video seorang perempuan yang berteriak-teriak di depan Puskesmas Negeri Lama, Kecamatan Bilah Hilir, Labuhanbatu terkait orang tuanya yang sakit merasa ditelantarkan.
Pada video yang beredar, terlihat seorang perempuan berteriak keras disebabkan sudah satu jam lamanya, ayahnya tidak mendapat penanganan oleh dokter, karena pada saat itu dokter tidak berada di Puskesmas tersebut. Belakangan, diketahui ayahnya yang bernama Padli Simanjuntak merupakan karyawan di PT. HSJ (Harian Sawit Jaya).
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, Alwi Mujahit kepada wartawan Rabu (19/04/2023) mengatakan, berdasarkan laporan dokter di Puskesmas Negeri Lama, pasien bernama Padli Simanjuntak tersebut datang ke Puskesmas Negeri Lama sudah dalam keadaan meninggal (Dead on Arrival).
Baca Juga :
Ini Penjelasan Kapus Negeri Lama, Atas Video Viral Sebut “Tidak Ada Dokter”
“Pasien sudah meninggal dari klinik kebunnya sendiri. Hal itu sudah dinyatakan oleh perawat dan dokter kebun PT SHJ. Begitu pun pihak keluarganya tidak percaya sama mereka, sehingga mereka membawa pasien ke Puskesmas agar bapaknya diinfus atau diberi tindakan, padahal sudah exit (meninggal),” kata Alwi berdasarkan laporan dokter Puskesmas Negeri Lama.
Alwi menjelaskan, bahwa seminggu sebelumnya pasien sudah dirawat di RSUD dan pasien Pulang Atas Permintaan Sendiri (PAPS). Sesuai peraturan BPJS kesehatan, kalau PAPS, maka BPJS nya diblokir selama 14 hari.
“Kalau perawat IGD dan Bidan RB Puskesmas Negeri Lama standby 24 jam di Puskesmas. Walaupun sekarang Puskesmas Negeri Lama turun kelas menjadi Puskesmas Rawat Jalan saja, kriteria rawat inap untuk klaim BPJS gak memenuhi syarat karena kurang dokter,” sebut Alwi.
Menurut Alwi, dalam ini, sebenarnya pihak Puskesmas yang dirugikan, karena mengandung unsur fitnah, dan bisa menjadi perspektif buruk yang mencoreng nama baik institusi.
“Kita gak boleh diam saja, biar kedepannya masyarakat gak seenak hatinya nya aja buat gini, panggil kedua belah pihak (Puskesmas dan si pembuat Video) dan buat klarifikasi,” kata Alwi.
Terkait kelangkaan dokter untuk di daerah, Alwi menegaskan bahwa dokter sudah cukup. Hanya di beberapa Puskesmas di Kepulauan Nias yang tidak ada dokternya.
“Dan itu sudah dipenuhi dengan program Nusantara Sehat dari Kemenkes. Masalah bagi kita adalah dokter spesialis yang menumpuk di kota Medan dan sekitarnya. Kita sudah mengupayakan dengan program Dokter Terbang dan Bakti Kesehatan Bermartabat (Bis Medis),” tutup Alwi.(Red)
Sepindonesia.com | PALANGKA RAYA – Personel Satuan Brimob (Satbrimob) Polda Kalimantan Tengah (Kalteng) Batalyon A Pelopor melaksanakan latihan beladiri Eskrima…
Sepindonesia.com | LABUHANBATU – Kegiatan lintas sektoral TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) yang digelar TNI AD di 50 Kodim se-Indonesia…
Sepindonesia.com | LANGKAT – Polres Langkat Bersama pemerintah kabupaten melakukan razia dan penertiban terhadap produksi arang jenis kayu bakau…
Sepindonesia.com | MEDAN – Korban penganiayaan atas nama David Chandra (40) dan atas nama lina warga Jalan Sutomo kecewa dengan…
Sepindonesia.com | KARO – Kembali Satresnarkoba Polres Tanah Karo berhasil mengungkap kasus edar gelap narkotika dalam hal ini narkotika jenis…
Sepindonesia.com | LABUHANBATU – Polres Labuhanbatu tidak pernah Kompromi dengan namanya Narkoba dan terus berupaya memberantas peredaran narkotika di wilayah…
Sepindonesia.com | MEDAN – Peringati Hari Buruh Internasional atau May Day 2024, seratus dua puluhan massa dari Executive Comitee (Exco)…
Sepindonesia.com | BATU BARA – Komunitas Jurnalis Jawa Timur menyampaikan solidaritasnya atas tragedi kebakaran rumah yang telah menelan 2 korban…
Sepindonesia.com | JAKARTA – Lembaga Kajian Strategis Kepolisian (Lemkapi) mengapresiasi dan memberikan penghargaan kepada Korlantas dan jajaran Polri atas keberhasilan…