CORI Dukung Kejari Karo Usut Tuntas Dugaan Kasus Korupsi

Sepindonesia.com | KARO – Puluhan massa yang mengatasnamakan CORI (Community Oposisi Rakyat Independent) sekira pukul 9 pagi menggelar aksi unjuk rasa, Senin (06/06/2022) didepan gerbang kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Karo, Jalan Djamin Ginting, Kabanjahe.

Tuntutan aksi massa CORI melalui selebaran tertulis menyampaikan sebagai berikut :

1. Kepala Kejaksaan Negeri Karo memeriksa Bupati Karo; 
2. Meminta Kepada Kepala Kejaksaan Negeri Karo agar segera mengaudit kerugian keuangan negara yang dilakukan BDMP;
3. Meminta Kepada Kepala Kejaksaan Negeri Karo agar segera mengaudit kerugian keuangan negara yang dilakukan SPA;
4. Meminta Kepada Kepala Kejaksaan Negeri Karo agar tidak pandang bulu terhadap laporan yang kami buat;
5. Kami dari Community Oposisi Rakyat Independent mendukung penuh Kejaksaan Negeri Karo dalam pemberantasan tindak pidana korupsi di Kabupaten Karo;
6. Kita sudah merdeka dari bangsa asing tapi belum merdeka dari bangsa kita sendiri; #Salam_setengah_merdeka.

Kordinator aksi Novtrakapta Putra Kaban alias (Dedok) dalam orasinya menyampaikan beberapa poin tuntutan diantaranya yaitu terkait penanganan kasus dugaan perjalanan dinas fiktif pada Bawaslu Karo dan proyek pengadaan mobiler, dugaan Korupsi Pengadaan Lahan TPU Desa Salid dan kasus dugaan kasus korupsi lainnya yang saat ini masih dalam proses pemeriksaan oleh penyidik di Kejaksaan Negeri (Kejari) Karo.

Baca Juga :

Wujud Kepedulian Pimpinan, Kapolda Sumut Jenguk Personel yang Sakit

Judi Tebak Angka Jenis Togel Marak Di Kecamatan Pangkatan

Pelaku Pembacokan Di SPBU Hocklie Berhasil Diringkus Polres Labuhanbatu 

Kasi Pidsus Kejari Karo Ranu Wijaya SH dihadapan para pengunjuk rasa menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Kajari Karo Fajar Syah Putra SH MH dikarenakan masih mengikuti kegiatan Diklat di Jakarta.

Pihaknya menambahkan, bahwa terkait penanganan sejumlah kasus dugaan korupsi pada Bawaslu Karo saat ini dalam tahap menunggu hasil audit BPK RI untuk memastikan seberapa banyak jumlah kerugian negara yang ditimbulkan.

“Selanjutnya pada kegiatan pengadaan lahan TPU Desa Salid kami juga sedang memanggil ahli dari Universitas Politeknik Medan untuk dilakukan audit. Intinya kami tetap akan menjalankan tugas dalam mengusut sejumlah dugaan kasus korupsi,” ungkap Ranu.

Usai mendengarkan tanggapan dari Kasi Pidsus Kejari Karo, sekira jam 1 siang, massa CORI pun akhirnya membubarkan diri. Dengan pengamanan serta pengawalan yang cukup ketat dari Polres Tanah Karo, unjuk rasa berjalan tertib dan kondusif.
(Ardi/Red)