Kisah 5 Anggota Dewan Pesta Maksiat Ditengah Doa dan Airmata Anak Bangsa

Opini Ditulis Oleh : Affan Rangkuti

Sepindonesia.com | SUMUT – Lima anggota DPRD Labura Sumut Sabtu (7/8/2021) malam digerebek saat sedang melancong ke ‘Gerbang Neraka’. Mungkin mereka sedang memohon kepada Setan agar wabah Virus Corona jangan pergi dari Tanah Air. Atau boleh jadi juga mereka sedang berdiskusi serius tentang pentingnya membangun ‘moral dan akhlak’ masa pandemi. 

Boleh jadi juga mereka sedang mencari inspirasi membuat ‘rancangan peraturan daerah’ tentang manfaat malam bagi kebahagiaan hidup masyarakat. Ada beberapa indikatornya mereka sedang ‘berdiskusi panjang dan serius’. Dilakukan di malam hari, ada narkoba, bersama perempuan bukan muhrim, ada ruangan. 

Lima orang ini digerebek bersama tujuh orang wanita pecinta Corona di ruang karaoke. Selain itu mereka adalah pecinta narkoba, serta pecinta lendir rental alat reproduksi. 

Mereka berlima patut untuk diberikan penghargaan sebagai anggota dewan paling ‘bermoral’ di masa pandemi ini dengan lemparan telur busuk sebagai simbol.

Masyarakat Labura khususnya dan Sumatera Utara umumnya layak meminta tanggungjawab sosial apabila kasus Corona naik setelah penggerebekan itu.

Mereka jelas-jelas anti PPKM. Ketika kita berusaha dan berdoa agar wabah ini berakhir. Mereka malah ‘berusaha dan berdoa’ agar wabah ini menetap.

Lanjutnya, ketika bangsa ini sedang berjuang menghadapi wabah di situ juga mereka ‘berjuang’ memperkenalkan narkoba.

Disaat bangsa ini sedang mengajak saleh pribadi dan sosial, mereka malah mengajak perempuan pesta pora maksiat.

Maka hukuman serius harus dijatuhkan kepada mereka ini. Apresiasi Polri yang tak tebang pilih dalam menegakan hukum. Kagum negeri atas kerja nyata ini.

Perangai Iblis, mereka pesta maksiat ditengah tangis miris anak menjadi yatim, ditengah nestapa orangtua kehilangan anak, puluhan juta bibir, puluhan juta tangan, puluhan juta kepala  bersimpuh menengadah memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar negeri ini bisa lepas dari wabah pandemi Covid-19.(Affan Rangkuti/Red)