Tradisi Pasang Peci Bung Karno, Rosmansyah Sambut Balon Bupati Asahan
Sepindonesia.com, Asahan | Kuda Kepang adalah salah satu seni pertunjukan yang terdiri atas beberapa pemain musik, penari, dan seperangkat alat musik. Paguyuban Kuda…
Ditulis Oleh : HM Affan Rangkuti
Ketua Umum PB FKAPHI
Sepindonesia.com | Jakarta. Wabah Virus Corona yang diduga datang dari Wuhan ibu kota Provinsi Hubei Tiongkok ini membuat penduduk bumi gelagapan. 200 jutaan manusia terpapar, 4 jutaan meninggal.
Mereka yang terpapar tentu anak dan orangtua. Banyak anak kehilangan orangtua, tak sedikit orang tua kehilangan anak. Muncul yatim piatu baru, kehilangan dan akan kehilangan pekerjaan. Pengangguran semakin bertambah, tingkat kemiskinan turun kepada keturunan.
Hampir dua tahun penduduk bumi bertarung dengan virus ini. Ada yang mengklaim menang, tapi setelahnya melonjak kembali. Peradaban pun berubah.
Kehidupan sosial terdegradasi, dari dekat menjadi menjauh. Pendidikan menjadi phubbing dengan teknologi. Ekonomi berubah arah ke digitalisasi. Sistim teknologi menjadi alat perangkai hubungan jarak dan waktu. Seolah kehidupan ini menjadi kehidupan digital, persis seperti film yang bergenre dunia digital di era milenium seperti matriks.
Tak pernah terbayang sebelumnya nyaris semua interaksi yang semula manual bertemu pisik nyaris berubah menjadi interaksi digital. Belanja digital, bekerja digital, sekolah digital bahkan kegiatan keagamaan pun mesti rela berdigital.
Manusia adalah makhluk sosial, tentu kalau boleh jujur tidak akan setuju kehidupannya didigitalisasi. Tak ada lagi adu jotos saat sekolah. Sulit ditemukan kisah cinta dibangku sekolah. Langka mendapatkan kealotan tawar menawar barang. Diskusi publik gebrak meja dan walkout. Itu semua bagian pentas hidup yang menjadi sebuah cerita dan nostalgia album biru satu hari nanti.
Semua abyar dengan kehadiran makhluk tak kasat mata ini jika tak ingin disebut makhluk astral.
Tak pernah ada satu cerita sekumpulan orang berebut mayat. Pelampiasan kemarahan dengan demo tunggal berbikini ria. Keberanian donasi sosial sebesar dua trilyun yang ternyata mengigau. Resepsi pernikahan bermodel drive thru. Bahkan tawaran haji dan umrah virtual dan lainnya. Boleh jadi hal aneh dan antik lainnya akan bermunculan.
Luar biasa wabah ini, mampu merekalkulasi rute kehidupan yang semula normal menjadi tidak normal.
Gelanggang saat ini berubah menjadi gelanggang antara optimis dan pesimis. Antara menyerah dan melawan. Antara hidup dan mati. antara membantu dan menolong. Antara mendukung dan menentang. Antara pidato dan aksi nyata. Semua terkanalisasi dalam media sosial. Hampir saban hari menyaksikan, membaca duel mulut dan duel tulisan.
Situasi yang lagi-lagi tak pernah terbayangkan sebelumnya. Siapa benar, siapa salah semakin membuat kehidupan sosial semakin gaduh.
Saat ini hanya berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semua cara sudah dilakukan. Bertumpuk kebijakan sudah dikeluarkan. Puluhan juta vial vaksin sudah disuntikan. Trilyunan ‘helikopter uang’ sudah diterbangkan. Jutaan flayer himbauan prokespun sudah dipublikasikan. Hebatnya, pemerintah tak bergeming sedikitpun dan tetap komitmen dalam melindungi warganya, bahwa wabah ini harus dilawan. Maka mendukung pemerintah adalah satu tindakan mulia dalam menyelamatkan bangsa ini dari gempuran wabah.
Jika dahulu musuh adalah penjajah, konsentrasi pejuang dan semua anak bangsa adalah merdeka dari kolonialis, imperialis, perbudakan maka saatnya semua anak bangsa memusatkan perhatian dan kekuatan yang dimiliki untuk merdeka dari wabah ini.
Jauhkan ketidaksamaan cara pandang. Singkirkan sementara perbedaan. Senyapkan sesaat adu mulut dan adu tulisan di media. Konsentrasi dan bersama melawan wabah ini. Sumbang harta, sumbang tenaga, sumbang akal, sumbang doa dengan satu tujuan agar bangsa ini merdeka dari wabah dan kembali pada peradaban normal. Kita rindu hidup normal kembali. (Red)
Sepindonesia.com, Asahan | Kuda Kepang adalah salah satu seni pertunjukan yang terdiri atas beberapa pemain musik, penari, dan seperangkat alat musik. Paguyuban Kuda…
Sepindonesia.com | MADINA – Tim Satgas ladang ganja Polda Sumut menemukan ladang ganja di kawasan Pengunungan Tor Sihite, Desa…
Sepindonesia.com | KARO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo melalui Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Perkimtan) Kabupaten Karo, gratiskan biaya…
Sepindonesia.com | KARO – Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Karo, melepas calon jemaah haji di Masjid Agung Kabupaten Karo,…
Sepindonesia.com| LABUHANBATU – Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Bencana (DP2KB) menggelar acara Pencanangan Bulan Bhakti Sosial…
Sepindonesia.com | LABUHANBATU – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Labuhanbatu melantik dan melaksanakan pengambilan sumpah janji Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK)…
Sepindonesia.com | LABUHANBATU – Pilkada serentak sebentar lagi dilaksanakan, proses dan tahapan juga mulai dilakukan, mengingat pentingnya kondusifitas masa politik…
Sepindonesia.com | JAKARTA – Komunitas Aksi Mahasiswa Pemuda Anti Korupsi (KAMPAK) Merah Putih hari ini melakukan aksi unjuk rasa didepan…