IMG_20240126_065658

Dialog Haji, Antara Rindu dan Usia 

IMG-20210605-WA0040

 

Ditulis Oleh : H.M Affan Rangkuti, Ketua Umum PB FKAPHI

Sepindonesia.com | Jakarta.  Seminggu yang lalu, ada masyarakat yang bertanya kepadaku, “Pak, apakah bisa tolong jelaskan mengenai gerakan program haji usia dini? Sejak kapan dan apa yang melatarbelakangi gerakan program haji usia dini ini?”

Pertanyaan ini bagus dan sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Forum Komunikasi Alumni Petugas Haji Indonesia (PB FKAPHI) sudah menjadi kewajiban untuk menjawab pertanyaan yang edukatif seperti itu.

Gerakan haji muda atau haji usia dini, adalah program strategis Badan Pengelola Keuangan Haji RI (BPKH RI) yang digencarkan secara sistematis terstruktur masif sejak 2019 lalu dengan menggalang seluruh organisasi dan kelompok pegiat haji di Indonesia termasuk PB FKAPHI.

Gerakan ini dilatarbelakangi tingginya animo masyarakat muslim Indonesia untuk menunaikan ibadah. Akan tetapi peroblematika masa tunggu keberangkatan yang cukup lama membuat jemaah berusia lanjut menjadi meningkat. Harapannya dengan gerakan haji muda ini jemaah akan menjadi lebih mandiri dan tahan karena usia saat berangkat tidak usia lanjut.

“Sehingga tujuan penyelenggaraan penyelenggaraan ibadah haji sesuai dengan UU 8/2019 setiap tahun tercapai maksimal,” terangku padanya.

Lalu ia melanjutkan pertanyaannya, “Apakah menurut Pak Affan itu sebuah kebijakan yang tepat? Apakah kebijakan tersebut bisa menjadi solusi yang baik buat masyarakat, di tengah semakin panjangnya antrian Haji?”

Ini satu solusi yang tentunya sudah dilakukan dengan analisa bijak sebelumnya. Antrian merupakan satu keniscayaan yang terjadi di negara mayoritas Islam pengirim jemaah.

“Mengelola antrian menjadi sebuah kenyamaman dalam beribadah baik dalam pisik maupun kesipan ilmu manasik ini yang menjadi solusi,” jawabku.

Dengan usia jemaah haji yang populasi berangkatnya di bawah usia lanjut tentu masih kuat pisik dan tentu juga kemampuan manasik hajinya lebih maksimum. Sebab haji adalah ibadah yang didominasi dengan pisik dan ilmu manasik.

“Kalau begitu Pak, apakah ada pemisahan antrian antara pendaftar haji muda ini dengan yang sudah berusia lanjut? Atau seperti yang berusia lanjut didahulukan?” tanyanya lagi.

Akupun menjelaskan bahwa saat ini kebijakan mendahulukan jemaah usia lanjut agar nantinya antrian akan berpopulasi semakin muda seiring dengan pertumbuhan pendaftar haji usia muda semakin meningkat.

Ia pun kembali bertanya, “Jadi mendahulukan jemaah usia lanjut ini nantinya akan terus diberlakukan ya Pak?”

“Betul sesuai mandat UU 8/2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah,” jelasku.

Semakin memperdalam keingintahuan lantas ia berkata, “Pak mau tanya, apakah benar, jika nantinya si anak dewasa, sudah menikah dan ketika waktu antriannya tiba, dia bisa langsung mengajak suami/istrinya haji, tanpa perlu antri mendaftar dari awal lagi?”

“Benar, dapat mengajukan,” kataku. Akan tetapi melihat ketersediaan kuota yang ada pada saat masa berakhirnya pelunasan biaya perjalanan ibadah haji.

“Itu prosedurnya seperti apa Pak?” tanyanya.

“Mengajukan kepada kantor Kementerian Agama kabupaten kota domisili. Lampirkan data dan fakta seperti buku nikah, akta, kartu keluarga dan nomor porsi,” jawabku.

“Bagaimana jika waktunya tiba (untuk haji) namun si anak berubah pikiran. Apakah bisa digantikan orang lain?” tanya dia lagi.

Akupun menjelaskan bahwa pelimpahan nomor porsi hanya bagi jemaah yang wafat atau sakit permanen yang tidak diketahui kapan sembuhnya. Pelimpahan hanya dapat diberikan kepada suami, istri, ayah, ibu, anak kandung, atau saudara kandung yang ditunjuk dan/atau disepakati secara tertulis oleh keluarga.

Lanjut dia, apakah sejauh ini, sudah seberapa diminati haji usia dini oleh masyarakat. Seberapa banyak yang telah mendaftar? dan bagaimana optimismeku terkait program ini.

Kemudian akupun menjelaskan bahwa jumlah pendaftar haji muda untuk validitas angka boleh menghubungi BPKH RI agar tak keliru angka dan selanjutnya aku memberikan nomor ponsel salah satu pejabat penting kepadanya.

“Saya pribadi optimis gerakan ini berhasil secara bertahap atas waktu dan tingkat kesadaran masyarakat atas ibadah haji yang di dominasi dengan aktivitas pisik dan pengetahuan manasik yang baik,” jawabku.

Kutambahkan lagi, kaitan ilmu manasik kalaulah boleh menukil satu pribahasa “belajar di waktu kecil bagai mengukir di atas batu, belajar di waktu tua bagai mengukir di atas air”. Kaitan pada usia, tentu ada anomali iklim dan cuaca Arab Saudi yang jauh berbeda dengan Indonesia, tingkat pengeluaran energi dalam aktivitas ibadah juga tergolong besar.

Kuajak ia agar berkenan dapat menyuarakan dua gerakan. Gerakan pertama adalah Gerakan Haji Muda dari BPKH RI. Gerakan kedua adalah Gerakan Manasik Haji Sepanjang Tahun dan Dakwah Haji dari Kemenag RI.

“In sya Allah jemaah haji kita akan semakin mandiri dan tahan. Ketahanan pisik dan ketahanan ilmu manasik,” harapku.

Kembali dia bertanya, “Tapi bagaimana pendapat Pak Affan, jika ada pandangan bahwa kebijakan ini hanya menguntungkan orang yang punya uang/kaya? Dan apa pesan Pak Affan untuk masyarakat yang masih ragu pada program haji muda ini?”

“Saya kira pandangan menguntungkan orang kaya itu keliru, sebab desain haji muda juga memiliki skema perbankan yang proporsional. Artinya berlaku dan dapat diterapkan secara general. Kunci utamanya adalah niat sebagai fondasi awal sebuah ibadah,” terangku padanya.

Saranku bagi masyarakat adalah mengutip pada trilogi Islam dalam hidup yakni ikhtiar, doa dan tawakkal. Lagi-lagi kita harus berhusnudzon pada sesuatu yang baik. In sya Allah.

“Siap pak, itu saja pertanyaannya. terima kasih banyak atas waktunya,” jawabnya.

“Terima kasih juga atas fikhul dakwah kita hari ini,” ucapku. Semoga Allah Swt Tuhan Yang Maha Esa merahmati kita semua. Aamiin. (HM Affan Rangkuti, Ketua Umum PB FKAPHI). Red

pt sep gambar

Aksi Ahli Waris Wullur Mendapat Perlawanan Dari PT Thengo Karya Samudra

  Sepindonesia.com | BITUNG – Penutupan pintu PT. THENGO KARYA SAMUDERA oleh ahli waris keluarga wullur dicegah pihak perusahan dengan…

Read More...

Panglima TNI Sambut Kedatangan Jokowi Dalam Rangka Jalannya KTT World Water Forum 2024

Sepindonesia.com | BALI – Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menyambut kedatangan Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo beserta rombongan…

Read More...

Dua Pengedar Sabu Di Desa Pangkal Lunang Di Ciduk Personil Polres Labuhanbatu 

  Sepindonesia.com | LABURA – Kanit I Opsnal Satres Narkoba Polres Labuhanbatu Ipda Rahmadhan Hilal bersama empat orang anggotanya berhasil…

Read More...

Satu Dari Dua Pelaku Curas Di Ciduk Personil Polsek Kualuh Hulu 

Sepindonesia.com | LABURA – Unit Reskrim Polsek Kualuh Hulu Polres Labuhanbatu, dipimpin oleh Kanit Reskrim Ipda Ilhamsyah, SH, MH berhasil…

Read More...

Dituduh Mencuri Dan Dianiaya Oleh Oknum TNI, Leona Bangun Lapor PM

  Sepindonesia.com | LANGKAT  – Malang sungguh nasib seorang petani sawit warga dusun II minta kasih, Kelurahan Minta kasih Kecamatan…

Read More...

Plt. Bupati Labuhanbatu Bangga Terhadap Masyarakat Desa Perbaungan 

  Sepindonesia.com | LABUHANBATU – Rasa bangga dan salut di sampaikan oleh Plt Bupati Labuhanbatu Hj. Ellya Rosa Siregar,S.Pd, MM,…

Read More...

Mewakili Kapolres Kasidokkes Polres Labuhanbatu Hadiri Bulan Bakti Sosial IBI-KB

Sepindonesia.com  | LABUHANBATU – Kasidokkes Polres Labuhanbatu Iptu dr. Yessy Ulandari Natasia mewakili Kapolres AKBP Dr. Bernhard L Malau, SIK,…

Read More...

Hendak Menghisap Sabu Di Ruang Sekolah, Nanda Diciduk Polsek Panai Tengah 

  Sepindonesia.com | LABUHANBATU – Unit Reskrim Polsek Panai Tengah Polres Labuhanbatu kembali berhasil mengungkap kasus penyalahgunaan narkotika di wilayah…

Read More...

Demo Mengubur Diri Di Labuhanbatu Akhirnya Tidak Kuat Dan Pingsan

Sepindonesia.com | LABUHANBATU – Aksi mengubur diri di Kelurahan Pulo Padang Kabupaten Labuhanbatu Provinsi Sumatera Utara yang menentang beroperasinya kembali…

Read More...