Prospek Investasi dalam Perwujudan Ekonomi Digital Terbesar di Asia

Ditulis oleh : Annisah Nur Affifah/1918303
Mahasiswa POLITEKNIK AKA BOGOR

Sepindonesia.com | LABUHANBATU – Investasi merupakan kegiatan penanaman modal dan asset dalam suatu produksi untuk mendapatkan hasil berupa keuntungan jangka panjang. Pada umumnya, istilah ini diterapkan dalam sektor bisnis dan perekonomian.

Kesadaran investasi perlu ditingkatkan karena investasi menjadi faktor penting dari dasar perekonomian dan pembentukan modal suatu negara serta pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang. Tak dipungkiri bahwasanya pemerintah saat ini juga membutuhkan unsur pembiyaan dalam membangun negeri ini ditengah era pandemi. Perubahan paradigma masyarakat dari budaya menabung menjadi budaya berinvestasi atau investment-oriented society telah didukung oleh pemerintah dan perkembangan teknologi yang super cepat. Berbagai pilihan investasi menciptakan beberapa portofolio bagi investor untuk mengurangi risiko dan meningkatkan sebuah kepercayaan terhadap pembiayaan investasi yang sedang dilaksanakan oleh pemerintah. Indonesia membutuhkan akseleras pertumbuhan ekonomi untuk bersaing dengan negara – negara yang telah berkembang secara pesat. Investasi memberikan sebuah dorongan bagi pelaku ekonomi dalam memutar roda perekonomian.

Dengan berkembangnya zaman dan dinamika ekonomi di era modern, investasi digital adalah sasaran yang tepat. Investasi digital mampu memberikan suntikan modal terhadap skala ekonomi negeri dan berbagai keuntungan dapat dicapai, rusaknya perekonomian dunia akibat penimbunan dana tabungan di era depresi seperti pandemi saat ini adalah contoh nyata bagi budaya masyarakat dalam era modern. Untuk mencapai suatu kemakmuran negeri, menabung bukanlah sebuah solusi.

Ada beberapa pilihan mudah antara tetap menumpuk modal dengan cara menabung, konsumsi berlebihan yang dapat merugikan diri sendiri, atau berinvestasi tanpa khawatir terjadinya inflasi serta berkontribusi dalam meningkatkan perputaran roda ekonomi. Berdasarkan pengertian investasi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa investasi online merupakan kegiatan penanaman modal untuk mendapatkan profit atau keuntungan dalam jangka panjang dengan cara digital melalui teknologi internet. Investasi digital dapat dilakukan oleh banyak pihak, baik pebisnis perorangan maupun lembaga. Pebisnis pemula pun bisa melakukannya walaupun dengan pemahaman tentang niaga yang sangat minim.

Sebenarnya, alasan mengapa banyak orang belum tertarik dengan investasi bukan hanya karena mereka tidak tertarik, melainkan karena terlalu banyak informasi mengenai investasi yang membuat kita menjadi bingung dan butuh arahan untuk melakukan investasi dengan baik. Masih banyak pula masyarakat yang belum sepenuhnya memahami secara murni mengenai beberapa fungsi dan mekanisme dari investasi itu sendiri.

Pola pikir investasi yang rumit dan panjang membuat masyarakat enggan berinvestasi serta belum menemukan waktu dan biaya untuk mengambil sebuah kelas edukasi dari sang ahli. Investasi digital bisa menjawab semua pertanyaan dari berbagai masalah yang ada di masyarakat. Investasi digital tidak berbatas dengan waktu, kemudahan mengakses melalui ponsel dan transaksi yang cepat memudahkan semua proses yang akan berjalan. Transparansi serta kemudahan akses informasi di era digital ini tentu memberikan kemudahan yang mungkin tidak akan masyrakat dapatkan saat menabung di bank konvensional.

Masyarakat juga mudah mendapatkan berbagai informasi serta analisis fundamental yang di presentasikan oleh ahli – ahli investasi yang disajikan di dalam platform tersebut. Para ahli juga bisa merekomendasikan jenis – jenis investasi yang sesuai dengan kebutuhan para investor. Kemudahan yang didapatkan dari investasi digital yakni memudahkan investor untuk bertransaksi tanpa harus menghabiskan waktu mereka. Saat ini sudah banyak platform yang menyediakan berbagai macam investasi, berupa reksadana, emas, saham dan lainnya. Dengan adanya hal tersebut membuat ketertarikan masyarakat untuk menerjuni akses investasi digital, hal ini menyebabkan meningkatnya perkembangan bagi financial technology atau yang biasa disebut sebagai fintech karena aktivitas masyarakat akan bergeser ke penggunaan teknologi termasuk dalam aktivitas keuangan.

Memilih partner atau jasa yang tepat adalah hal yang penting sebelum memulai untuk berinvestasi. Terlebih pada saat ini semakin banyak perusahaan investasi yang hanya berorientasi kepada keuntungan semata. Sebagai seorang investor kita harus memeriksa berbagai macam dokumen dokumen serta legalitas yang berlaku. Akan lebih baik lagi apabila masyarakat juga turut mempelajari serta menganalisa bermacam produk dan jasa keuangan yang telah disetujui dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Investasi juga dapat mendukung lancarnya modal usaha untuk berbagai bisnis digital yang terdapat di negara kita. Saat ini bisnis digital di Indonesia telah mengalami perkembangan pesat, namun untuk mengembangkan sebuah ekonomi digital perlu adanya perluasan pasar agar produk Indonesia dapat dikenal oleh masyarakat luar. Akan tetapi, masih banyak pendapat dari berbagai start up yang memiliki sudut pandang terlalu dini untuk melakukan ekspansi ke pasar internasional mengingat kondisi pasar lokal yang belum matang.

Pola pikir seperti ini harus diubah dengan menerapkan strategi Global Market Entry Strategy (Global Strategic Management , 1011) yaitu strategi yang dilakukan untuk memasarkan produk dan jasa dengan memasuki segmen pasar yang dijadikan pasar sasaran penjualan dengan cara join venture, franchising, exporting, licensing, foreign direct investment dengan menjalin kerja sama dengan pusat perdagangan terbesar yakni Alibaba Coorporation Group yang bisa dijadikan sebuah kunci untuk mengejar ketertinggalan sekaligus pengembangan awal bagi start up agar lebih percaya diri bersaing dikancah internasional. Lebih dari itu, diperlukan pula regulasi yang kuat serta mumpuni dalam mengatur perkembangan industri ekonomi digital. Dalam perkembangan ekonomi digital jangan sampai munculnya inovasi baru justru akan menciptakan disruptive innovation .

Indonesia telah memiliki regulasi yang jelas yakni Perpres No.74 Tahun 2017 bahwa ekonomi berbasis elektronik mempunyai potensi ekonomi yang tinggi bagi Indonesia dan merupakan salah satu tulang punggung perekonomian nasional dan dalam rangka pengoptimalan potensi ekonomi berbasis elektronik pemerintah perlu mendorong percepatan dan pengembangan sistem perdagangan nasional berbasis elektronik (e-commerece), usaha pemula (start-up), pengembangan usaha dan percepatan logistic dengan menetapakan peta jalan sistem perdagangan nasional berbasis elektronik (Road-Map e-Commerece) yang terintegrasi.(Red/4)